- MAN 5 Bogor Menjadi Titik Lokasi Uji Coba/Simulasi Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025
- MAN 5 Bogor Tingkatkan Kesadaran Toleransi Beragama Melalui Kegiatan Pramuka
- Apel Pengukuhan Penegak Laksana MAN 5 Bogor
- Cintai Allah, Cintai Rasulullah SAW
- Bukalah Hatimu untuk Sebuah Cinta kepada Sang Nabi
- MAN 5 Bogor Raih Prestasi di Kejuaraan Bupati Cup 2025
- Gelombang Demonstrasi 25–31 Agustus 2025: Perspektif Agama dan Nilai Kebangsaan
- Doa dalam Islam: Wujud Pengabdian Hamba kepada Allah SWT
- Pengarahan Singkat untuk Pengawas Ruang TKA Diagnostik
- Siswa Kelas XII MAN 5 Bogor Ikuti TKA Diagnostik
Artikel Guru: \"Syukur\" Kunci Menambah Nikmat dan Menjaga Keberkahan
Oleh: Abdurrohim, M.Pd (Guru Kimia MAN 5 Bogor)

Keterangan Gambar : Abdurrohim, M.Pd., Guru Kimia MAN 5 Bogor
Syukur merupakan salah satu akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Kata syukur berasal dari bahasa Arab الشكر (asy-syukr), yang secara bahasa berarti memuji kebaikan orang lain atas kebaikan yang diberikannya. Dalam konteks agama, syukur adalah mengakui nikmat Allah SWT dengan hati, ucapan, dan perbuatan, lalu menggunakannya pada jalan yang diridhai-Nya.
Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk bersyukur dan menjanjikan tambahan nikmat bagi siapa saja yang melakukannya. Sebaliknya, bagi yang kufur nikmat, ancaman azab yang pedih telah menanti. Firman Allah:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Baca Lainnya :
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]: 7)
Para ulama menjelaskan bahwa syukur terbagi menjadi empat bentuk utama:
1. Syukur dengan Hati (bil qalb)
Syukur dengan hati berarti meyakini sepenuhnya bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT, disertai ridha terhadap ketentuan-Nya, baik yang menyenangkan maupun yang sulit. Syukur jenis ini adalah pondasi dari segala bentuk syukur lainnya. Dalil Al-Qur’an:
وَمَا بِكُمْ مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya).”
(QS. An-Nahl [16]: 53)
Hadis: Rasulullah ﷺ bersabda: «انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ»
“Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu, dan jangan melihat kepada orang yang berada di atasmu. Hal itu lebih pantas agar kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu.”
(HR. Bukhari no. 6490, Muslim no. 2963)
2. Syukur dengan Ucapan (bil kalam)
Syukur dengan ucapan diwujudkan melalui lisan, seperti mengucapkan Alhamdulillah, memuji Allah, dan menceritakan nikmat-Nya dengan tujuan memotivasi diri dan orang lain untuk taat.
Dalil Al-Qur’an:
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka ceritakanlah.” (QS. Adh-Dhuha [93]: 11)
Hadis: Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ لَا يَشْكُرِ النَّاسَ لَا يَشْكُرِ اللَّهَ»
“Barangsiapa tidak bersyukur kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud no. 4811 – shahih)
3. Syukur dengan Perbuatan (bil arkan)
Syukur dengan perbuatan adalah menggunakan anggota tubuh untuk taat kepada Allah, menjalankan kewajiban, menjauhi larangan, dan membantu sesama.
Dalil Al-Qur’an:
اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Bekerjalah, wahai keluarga Dawud, untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’ [34]: 13)
Hadis: Rasulullah ﷺ bersabda:
«أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ»
“Amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus-menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari no. 6464, Muslim no. 783)
4. Syukur dengan Harta (bil maal)
Syukur dengan harta berarti menginfakkan sebagian rezeki untuk membantu sesama, mendukung dakwah, dan menolong yang membutuhkan.
Dalil Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُم
“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 254)
Hadis: Rasulullah ﷺ bersabda: «مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ»
“Sedekah tidak akan mengurangi harta.”
(HR. Muslim no. 2588)
Penutup
Syukur bukan sekadar ucapan Alhamdulillah, tetapi kesadaran penuh akan nikmat Allah yang tercermin dalam hati, lisan, perbuatan, dan pemanfaatan harta. Dengan bersyukur, Allah menjanjikan tambahan nikmat dan keberkahan hidup. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan. (Humas)